Jawa Tengah, Inspirasi Post – Penggalan demi penggalan syair di kumandangkan sebagai bentuk perlawanan yang dilakukan oleh para penyair dan aktivis saat menolak ekploitasi alam oleh para pengusaha kapitalis atas negeri merah putih. Salah satu penyair tersebut adalah Dewi Arimbi, seorang wanita yang berasal dari tengah tanah Jawa ini tiada habis nya memberikan kritikan pedas kepada para pengusaha maupun penguasa yang tiada berfikir untuk menghentikan eksploitasi alam yang terlalu berlebihan.
PARA PERUSAK ALAM
Kau tertawa liar
Diantara hingar bingar
Bermandikan harta busuk hasil berkoar
Sungai kering kerontang
Mata air semakin mengering
Sawah dan gunung menghilang
Kau rusak dengan sejuta keserakahan mu
Jadikan alam sebagai pemuas nafsu
Wahai perusak alam
Berapa banyak yang sudah kau renggut?
Wahai perusak alam
Berapa banyak yang sudah kau rampas?
Otak kalian seperti binatang
Tak henti menerjang
Terus berpetualang
Mencari sejuta peluang
Kau halalkan semua cara dan rekayasa
Membuat semua binasa tak tersisa
Wahai perusak alam
Tunggu karma yang akan segera kau makan…
Demikian salah satu syair dara cantik yang juga mempunyai sanggar seni Arimbi yang berada di daerah Pati , Propinsi Jawa Tengah. Sanggar seni arimbi sendiri merupakan wadah kreatifitas anak anak di bidang seni dan budaya dengan asas sosial gotong royong, Dengan hanya sistem donasi atau se Iklasnya para murid dapat belajar dan berkreativitas bersama.
Selain itu, Dewi Arimbi juga mengadakan Pembacaan puisi ekspresif puisi puisi pergerakan dan kritik sosial Bersama 13 Penyair Jaker, saat ini mereka berproses untuk pembuatan Antologi Puisi bersama Jaringan Kebudayaan Rakyat ( Jaker ).
Disamping sebagai Penggiat seni, ternyata wanita berdarah jawa ini juga Memasyarakatkan kesehatan menjadi instruktur yoga dan aerobic di kediamannya yang di sulap menjadi sanggar. ( Yudha Saputra / Red )

